Wisata Petik Labu Siam, Solusi Menguntungkan di Tengah Pandemi

Pengunjung petik labu siam banyak yang berasal dari kota besar seperti Surabaya, Malang hingga Jogyakarta.

(Foto: Arief L/Sariagri)
Pengunjung petik labu siam banyak yang berasal dari kota besar seperti Surabaya, Malang hingga Jogyakarta. (Foto: Arief L/Sariagri)

Editor: Idho - Kamis, 28 Januari 2021 | 13:10 WIB

SariAgri - Banyak cara bisa ditempuh petani sayur jepan atau labu siam dalam mensiasati anjloknya harga jual akibat pandemi covid-19. Satu diantaranya beralih dari sistem jual putus ke tengkulak dengan jual petik di kebun.

Petani mengaku melalui jual petik di kebun keuntungan yang didapatkan lebih banyak dibandingkan jual borongan. Sebelumnya labu siam di tangan pengepul hanya dihargai Rp2.000 per kilogram (kg), maka dengan penjualan sistem petik di kebun bisa laku Rp1.500 per biji.

Terobosan ini, seperti yang dilakukan Suratmi, petani sayur jepan atau labu siam di Desa Genilagit, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan. Ia mengaku meraup untung berlipat dengan cara penjualan petik di kebun.