• Home
  • News
  • Pertanian
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Podcast
  • Galeri
  • Stories
  • Events
  • Indeks
  • Home
  • News
  • Pertanian
  • Peternakan
  • Perkebunan
  • Pangan
  • Hortikultura
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Poscast
  • Galeri
  • Stories
  • Events
  • Indeks
  • Home
  • Galeri

Wisata Petik Labu Siam, Solusi Menguntungkan di Tengah Pandemi

Idho - Kamis, 28 Januari 2021 | 13:10 WIB

Labu siam atau yang memiliki nama latin Sechium edule sangat enak untuk dijadikan makanan olahan sayuran. 

(Foto: Arief L/Sariagri)

Labu siam atau yang memiliki nama latin Sechium edule sangat enak untuk dijadikan makanan olahan sayuran. (Foto: Arief L/Sariagri)

Labu siam atau yang memiliki nama latin Sechium edule sangat enak untuk dijadikan makanan olahan sayuran. 

(Foto: Arief L/Sariagri)

Labu siam atau yang memiliki nama latin Sechium edule sangat enak untuk dijadikan makanan olahan sayuran. (Foto: Arief L/Sariagri)

Suratmi menyebut umumnya pembeli yang datang ke lahan labu siam miliknya seluas setengah hektar ini saat libur atau di akhir pekan. 

(Foto: Arief L/Sariagri)

Suratmi menyebut umumnya pembeli yang datang ke lahan labu siam miliknya seluas setengah hektar ini saat libur atau di akhir pekan. (Foto: Arief L/Sariagri)

Pengunjung petik labu siam banyak yang berasal dari kota besar seperti Surabaya, Malang hingga Jogyakarta.

(Foto: Arief L/Sariagri)

Pengunjung petik labu siam banyak yang berasal dari kota besar seperti Surabaya, Malang hingga Jogyakarta. (Foto: Arief L/Sariagri)

Di lahan seluas setengah hektar milik Suratmi, bisa menghasilkan sekitar 2,5–3 ton buah labu siam sekali panen. Labu siam mulai memasuki usia produktif setelah berumur tiga sampai empat bulan.

(Foto: Arief L/Sariagri)

Di lahan seluas setengah hektar milik Suratmi, bisa menghasilkan sekitar 2,5–3 ton buah labu siam sekali panen. Labu siam mulai memasuki usia produktif setelah berumur tiga sampai empat bulan. (Foto: Arief L/Sariagri)

Dengan sistem petik di kebun, ibu tiga anak ini mampu meraih omset antara Rp 10 juta–Rp 15 juta per bulan. Menurutnya penjualan dengan cara petik di kebun jelas lebih untung, dengan dikurangi biaya perawatannya sekitar Rp 2,5 juta per bulan.

(Foto: Arief L/Sariagri)

Dengan sistem petik di kebun, ibu tiga anak ini mampu meraih omset antara Rp 10 juta–Rp 15 juta per bulan. Menurutnya penjualan dengan cara petik di kebun jelas lebih untung, dengan dikurangi biaya perawatannya sekitar Rp 2,5 juta per bulan. (Foto: Arief L/Sariagri)

SariAgri - Banyak cara bisa ditempuh petani sayur jepan atau labu siam dalam mensiasati anjloknya harga jual akibat pandemi covid-19. Satu diantaranya beralih dari sistem jual putus ke tengkulak dengan jual petik di kebun.

Petani mengaku melalui jual petik di kebun keuntungan yang didapatkan lebih banyak dibandingkan jual borongan. Sebelumnya labu siam di tangan pengepul hanya dihargai Rp2.000 per kilogram (kg), maka dengan penjualan sistem petik di kebun bisa laku Rp1.500 per biji.

Terobosan ini, seperti yang dilakukan Suratmi, petani sayur jepan atau labu siam di Desa Genilagit, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan. Ia mengaku meraup untung berlipat dengan cara penjualan petik di kebun.

SHARE

  • LINE

TOPICS

  • Labu
  • Pertanian
  • Berita Pertanian

COMMENTS

Galeri Lainnya

  • Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pekerja sektor pariwisata yang berada di atas kendaraan saat vaksinasi COVID-19 dengan sistem 'drive thruÕ, di Nusa Dua, Badung, Bali. Layanan vaksinasi dengan sistem 'drive thru' yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan berkolaborasi dengan Grab dan Good Doctor tersebut merupakan layanan pertama yang dihadirkan di kawasan Asia Tenggara guna membantu mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Indonesia. 

(Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

    20 jam lalu

    Layanan Vaksinasi COVID-19 Drive Thru

  • 5 Negara Penghasil Kepala Terbesar di Dunia. (Sariagri/Faisal Fadli)

    20 jam lalu

    5 Negara Penghasil Kepala Terbesar di Dunia

  • Peserta membawa jenis kucing ras campuran saat berlangsung kontes kucing di Banda Aceh. Kegiatan kontes kucing yang diikuti sejumlah peserta cat show kelas domestik dan cat show kelas ras murni (all breed) itu bertujuan mewujudkan kota Banda Aceh sebagai kota gemilang yang ramah kucing dan peduli terhadap kesehatan hewan peliharaan lainnya. 

(Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa)

    21 jam lalu

    Kontes Kucing Internasional di Banda Aceh

  • Tes kesehatan lengkap dilakukan kepada 17 ekor lutung Jawa untuk  mencegah penularan penyakit berbahaya, seperti TBC, Herpes, hepatitis termasuk covid-19.

(Foto: Arief L/Sariagri)

    4 hari lalu

    Belasan Lutung Jawa Jalani Karantina Kesehatan

  • Petani mengoperasikan mesin pompa air di lahan pertanian yang terendam banjir di Desa Setrokalangan, Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah. Sebanyak 20 mesin pompa air milik petani dan bantuan pemerintah setempat dioperasikan untuk menyedot air yang  menggenangi persawahan itu sebagai upaya meminimalisir tanaman padi yang puso serta percepatan masa tanam padi pascabanjir. 

(Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

    4 hari lalu

    Penyedotan Air yang Menggenangi Lahan Pertanian

  • 7 Hama Tanaman Kakao (Sariagri/Faisal Fadli)

    5 hari lalu

    7 Hama Tanaman Kakao

  • Sebuah robot mengantarkan minuman di Kafe Arfa, Perguruan Diniyah Putri Padangpanjang, Sumatera Barat. Robot pelayan kafe yang dinamai Sabai dan Midun itu diciptakan santri Perguruan Diniyah Putri Padangpanjang menggunakan sistem remote kontrol dan pengikut garis magnet (line follower), yang dapat mengantarkan pesanan makanan ke meja pelanggan. 

(Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

    6 hari lalu

    Teknologi Robot Pelayan Ciptaan Santri

  • Petani memanen padi yang terendam banjir di persawahan Desa Setrokalangan, Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (23/2/2021). Menurut data dari Dinas Pertanian dan Pangan setempat akibat banjir yang merendam lebih dari tiga pekan di kecamatan Jati, Undaan, Kaliwungu dan Undaan serta Mejobo menyebabkan tanaman padi seluas 2.601 hektare mengalami puso atau gagal panen. 

(Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

    6 hari lalu

    Panen Padi di Tengah Genangan Banjir

  • Seniman menyelesaikan pembuatan lukisan berbahan dasar sampah eceng gondok di Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Lukisan tersebut dibuat untuk mengedukasi masyarakat dalam memanfaatkaan sampah eceng gondok menjadi nilai seni pada lukisan. 

(ANTARA FOTO/Candra Yanuarsyah)

    7 hari lalu

    Sulap Eceng Gondok Jadi Karya Seni Lukisan

  • Pembudidaya memeriksa kondisi Ayam Serama di Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ayam hias bertubuh mungil tersebut merupakan ayam kontes yang mempunyai nilai harga tinggi mulai dari Rp500 ribu hingga Rp5 juta. 

(Foto: ANTARA FOTO/Candra Yanuarsyah)

    7 hari lalu

    Prospek Menjanjikan Budidaya Ayam Terkecil di Dunia

banner-sariagri.id

Top News

  • Ini Penyebab Mengapa Harga Telur Berbeda-beda
  • Prihatin Polusi Plastik, Bioplastik dari Limbah Jeruk Jadi Alternatif
  • Tembakau Berkualitas dari Petani Lereng Gunung Sinabung
  • 5 Tips Memasak Ikan agar Nutrisinya Tidak Hilang
  • Kaya Manfaat, Begini 6 Cara Budi daya Tomat
  • Aneh dan Unik, Ini 7 Tanaman yang Layaknya dari 'Dunia Lain'
  • Agar Produksi Maksimal, Kenali 6 Cara Teknik Budidaya Tembakau
  • Tak Perlu Repot, Begini Cara Mudah Mengukur pH Tanah dengan Kunyit
  • Dua Pelabuhan Perikanan Diproyeksikan Terapkan Eco Fishing Port
  • Hati-hati, Minum Kopi Berlebihan Bisa Pengaruhi Struktur Otak
banner-sariagri.id

TRENDING TAG

  • #Pertanian
  • #Agribisnis
  • #Peternakan
  • #Perikanan
  • #Perkebunan
banner-sariagri.id
logo-sariagri.id

FOLLOW US

app-store-sariagri.id google-apps-sariagri.id

Tentang Kami Syarat & Ketentuan Disclaimer Pedoman Media Siber Karier Hubungi Kami

KATEGORI

  • Home
  • Pertanian
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Podcast
  • Galeri

INFORMASI

  • Tentang Kami
  • Syarat & Ketentuan
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Karier
  • Hubungi Kami

© 2021 - Sariagri, All right reserved | page rendered in 0.0365