Sambel Pecel Kediri Tembus Pasar Internasional

Usaha produksi sambal pecel “mbak ti” yang sudah dirintis sejak tahun 2011 hingga mulai melakukan penjajakan pasar ekspor yang lebih luas ke Amerika dan Inggris. Satu kemasan baik berbentuk kotak maupun lonjong dengan berat 200 gram dijual seharga Rp 40 ribu. Dari usaha rumahan produksi sambal pecel ini, Budi mengaku meraup untung  mencapai Rp 50 juta perbulan.

(Foto: Arief L/Sariagri)
Usaha produksi sambal pecel “mbak ti” yang sudah dirintis sejak tahun 2011 hingga mulai melakukan penjajakan pasar ekspor yang lebih luas ke Amerika dan Inggris. Satu kemasan baik berbentuk kotak maupun lonjong dengan berat 200 gram dijual seharga Rp 40 ribu. Dari usaha rumahan produksi sambal pecel ini, Budi mengaku meraup untung mencapai Rp 50 juta perbulan. (Foto: Arief L/Sariagri)

Editor: Idho - Rabu, 30 September 2020 | 18:45 WIB

SariAgri - Saat hampir seluruh roda usaha berhenti berputar akibat pandemi covid-19, namun tidak demikian halnya dengan rumah produksi sambal pecel "Mbak Ti” milik Budi Handayani, warga Kelurahan Betet, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur. Usaha rumahan tradisional sambal pecel ini justru kebanjiran pesanan. Permintaan tak hanya datang dari pasar domestik, namun juga merambah hingga pasar luar negeri.