Mengintip Kehidupan Anak Suku Bajo, Sang Pengembara Lautan

Foto udara sejumlah anak Suku Bajo mencari ikan di sekitar pohon mangrove kering, Kelurahan Petoaha, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (9/8/2021). Sejak dini, anak Suku Bajo diajarkan oleh orang tuanya teknik menyelam, menangkap dan memancing ikan untuk mengisi waktu mereka.

(ANTARA FOTO/Jojon)
Foto udara sejumlah anak Suku Bajo mencari ikan di sekitar pohon mangrove kering, Kelurahan Petoaha, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (9/8/2021). Sejak dini, anak Suku Bajo diajarkan oleh orang tuanya teknik menyelam, menangkap dan memancing ikan untuk mengisi waktu mereka. (ANTARA FOTO/Jojon)

Editor: Idho - Rabu, 11 Agustus 2021 | 14:05 WIB

SariAgri - Pengembara laut, itulah yang sering dikatakan banyak orang tentang masyarakat Suku Bajo. Suku ini memiliki berbagai sebutan, seperti Bajo, Bajau, Badjaw, Sama, atau Same.

Sejarah mengatakan, suku ini berasal dari Kepulauan Sulu di Filipina Selatan yang hidup di lautan lepas, hingga membawa mereka masuk ke negara tercinta ini, Tanah Air Indonesia.

Orang Bajo berprofesi sebagai nelayan. Keahlian meraka sebagai penjelajah laut terjadi secara turun-temurun. Sejak kecil, anak-anak Suku Bajo sudah diajarkan teknik memancing dan menyelam oleh orang tuanya.

Mereka menyelam, mencari ikan, gurita, atau makhluk dalam air lainnya. Jadi, tidak heran jika keahlian menyelam mereka luar biasa.

Baca Juga: Pedagang Pasar Wajib Tunjukkan Sertifikat Vaksin COVID-19
Kampung Patin yang Produktif dan Inovatif