Kebutuhan Garam Industri Makanan dan Minuman Nasional


Pekerja menyortir garam beryodium di sentra industri pengolahan garam, Desa Bumimulyo, Batangan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) berkomitmen untuk meningkatkan penyerapan garam rakyat di samping tetap menggunakan garam impor, yang pada tahun 2021 kebutuhan garam untuk industri makanan dan minuman diperkirakan mencapai sekitar 743 ribu ton atau meningkat 213 ribu ton dari tahun 2020. 

(Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan)
Pekerja menyortir garam beryodium di sentra industri pengolahan garam, Desa Bumimulyo, Batangan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) berkomitmen untuk meningkatkan penyerapan garam rakyat di samping tetap menggunakan garam impor, yang pada tahun 2021 kebutuhan garam untuk industri makanan dan minuman diperkirakan mencapai sekitar 743 ribu ton atau meningkat 213 ribu ton dari tahun 2020. (Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Editor: Idho - Selasa, 1 Juni 2021 | 14:05 WIB

SariAgri - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) berkomitmen untuk meningkatkan penyerapan garam rakyat, di samping tetap menggunakan garam impor. Kebutuhan bahan baku garam pada industri makanan dan minuman tersebut untuk tahun ini akan berkisar 743.000 ton. Angka itu lebih tinggi dari tahun lalu sebanyak 530.000 ton.

Ketua Umum Gapmmi, Adhi S. Lukman mengatakan, untuk kebutuhan tahun ini, industri tidak akan sepenuhnya mengandalkan garam impor. Dia menyatakan telah ada komitmen penyerapan garam rakyat sebanyak 131.000 ton.